Struktur Data : Searching
Pada suatu
data seringkali dibutuhkan pembacaan kembali informasi (retrieval information)
dengan cara searching. Searching adalah pencarian data dengan cara menelusuri
data-data tersebut. Tempat pencarian data dapat berupa array dalam
memori(pencarian internal), bisa juga pada file pada external storage(pencarian
external).
Ada dua macam teknik pencarian yaitu pencarian sekuensial dan pencarian biner. Perbedaan dari dua teknik ini terletak pada keadaan data. Pencarian sekuensial digunakan apabila data dalam keadaan acak atau tidak terurut (contoh: sequential search). Sebaliknya, pencarian biner digunakan pada data yang sudah dalam keadaan urut (contoh: Binary serach dan interpolation search). Pada Kesempatan ini kita hanya akan membahas tentang pencarian internal menggunakan Array dinamis (pointer).
Berikut adalah metode-metode yang digunakan dalam Searching
1. Sequential Search (Pencarian berurutan)
Adalah suatu teknik pencarian data dalam array (1 dimensi) yang akan menelusuri semua elemen-elemen array dari awal sampai akhir, dimana data-data tidak perlu diurutkan terlebih dahulu. Pencarian berurutan menggunakan prinsip sebagai berikut : data yang ada dibandingkan satu per satu secara berurutan dengan yang dicari sampai data tersebut ditemukan atau tidak ditemukan.
Contoh Program :
#include <iostream>
using namespace std;
main()
Ada dua macam teknik pencarian yaitu pencarian sekuensial dan pencarian biner. Perbedaan dari dua teknik ini terletak pada keadaan data. Pencarian sekuensial digunakan apabila data dalam keadaan acak atau tidak terurut (contoh: sequential search). Sebaliknya, pencarian biner digunakan pada data yang sudah dalam keadaan urut (contoh: Binary serach dan interpolation search). Pada Kesempatan ini kita hanya akan membahas tentang pencarian internal menggunakan Array dinamis (pointer).
Berikut adalah metode-metode yang digunakan dalam Searching
1. Sequential Search (Pencarian berurutan)
Adalah suatu teknik pencarian data dalam array (1 dimensi) yang akan menelusuri semua elemen-elemen array dari awal sampai akhir, dimana data-data tidak perlu diurutkan terlebih dahulu. Pencarian berurutan menggunakan prinsip sebagai berikut : data yang ada dibandingkan satu per satu secara berurutan dengan yang dicari sampai data tersebut ditemukan atau tidak ditemukan.
Contoh Program :
#include <iostream>
using namespace std;
main()
{
int data[8] = {8,10,6,-2,11,7,1,100};
int cari;
int tanda=0;
cout<<"masukkan data yang ingin dicari = "; cin>>cari;
for(int i=0;i<8;i++)
int data[8] = {8,10,6,-2,11,7,1,100};
int cari;
int tanda=0;
cout<<"masukkan data yang ingin dicari = "; cin>>cari;
for(int i=0;i<8;i++)
{
if(data[i] == cari) tanda=1;
}
if(tanda==1) cout<<"Data ada!\n";
else cout<<"Data tidak ada!\n";
};
Hasilnyaif(data[i] == cari) tanda=1;
}
if(tanda==1) cout<<"Data ada!\n";
else cout<<"Data tidak ada!\n";
};
2. Binary Search
Salah satu syarat agar binary search dapat dilakukan adalah data sudah dalam keadaan urut. Dengan kata lain, apabila data belum dalam keadaan urut, binary search tidak dapat dilakukan.
Prinsip dari binary search dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.Mula-mula diambil posisi awal 0 dan posisi akhir = N - 1, kemudian dicari posisi data tengah dengan rumus (posisi awal + posisi akhir) / 2. Kemudian data yang dicari dibandingkan dengan data tengah.
b.Jika lebih kecil, proses dilakukan kembali tetapi posisi akhir dianggap sama dengan posisi tengah –1.
c.Jika lebih besar, proses dilakukan kembali tetapi posisi awal dianggap sama dengan posisi tengah +1. Jika data sama, berarti ketemu.
Contoh Program:
#include<iostream>
Salah satu syarat agar binary search dapat dilakukan adalah data sudah dalam keadaan urut. Dengan kata lain, apabila data belum dalam keadaan urut, binary search tidak dapat dilakukan.
Prinsip dari binary search dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.Mula-mula diambil posisi awal 0 dan posisi akhir = N - 1, kemudian dicari posisi data tengah dengan rumus (posisi awal + posisi akhir) / 2. Kemudian data yang dicari dibandingkan dengan data tengah.
b.Jika lebih kecil, proses dilakukan kembali tetapi posisi akhir dianggap sama dengan posisi tengah –1.
c.Jika lebih besar, proses dilakukan kembali tetapi posisi awal dianggap sama dengan posisi tengah +1. Jika data sama, berarti ketemu.
Contoh Program:
#include<iostream>
using
namespace std;
int main () {
int n, angka[12], kiri, kanan, tengah, temp,
key;
bool ketemu = false;
cout<<"Masukan jumlah data :
";
cin>>n;
for(int i=0; i<n; i++)
{
cout<<"Angka ke - ["<<i<<"]
: ";
cin>>angka[i];
}
for (int i=0; i<n; i++)
{
for(int j=0; j< n-i-1; j++)
{
if(angka [j] > angka [j+1])
{
temp=angka[j];
angka[j]=angka[j+1];
angka[j+1]=temp;
}
}
}
cout<<"Data yang telah diurutkan
adalah : ";
for(int i=0; i<n; i++)
{
cout<<angka[i]<<" ";
}
cout<<"\n Masukan angka yang dicari
: ";
cin>>key;
kiri=0;
kanan=n-1;
while(kiri<=kanan)
{
tengah=(kiri + kanan)/2;
if(key == angka[tengah])
{
ketemu=true;
break;
}
else if (key < angka [tengah])
{
kanan = tengah -1;
}
else
{
kiri = tengah +1;
}
}
if (ketemu == true)
cout<<"Angka ditemukan!";
else
cout<<"Angka tidak
ditemukan";
return 0;
};
hasilnya :
referensi :
http://blognapibelog.blogspot.com/2010/08/struktur-data-searching.html ,
http://hellomonname.blogspot.com/2014/03/contoh-program-binary-search-dalam-c.html